KUMPULAN
PUISI PAPUA.
Kumpulan
puisi ini saya ambil dari sejumlah puisi yang pernah saya buat,
sebenarnya untuk dokumentasi pribadi, tetapi dorongan beberapa kawan
membuat saya berani menampilkan puisi-puisi ini disini, semoga saja
bisa menggambarkan keluh kesah pikiran dan jiwa saya melihat berbagai
ketidakadilan yang terjadi di Tanah Papua. Juga puisi seorang kawan
dekat yang dia sumbangkan khusus buat saya, patut saya catat dan
publikasi melalui blog ini, terima kasih buatmu kawan, kau menjadi
inspirator dalam meyakini suatu pilihan hidup, dan saya sudah berada
dalam pilihan itu. Selamat membaca!
DOA IBU
Anakku...
Anakku Kau kah itu....
Apakah perjuanganmu melelahkan?
Mari..IBU peluk...
Mari..IBU peluk...
Tapi..
Kapan Kau bebaskan IBU dari tirani anak-anak tiri ini...
IBU lelah...
IBU ketih...
Dipermainkan..diperolok..diperbudak..diperdaya....
Tidak..Jangan
Kau teteskan Air matamu
Perjuangan
mu adalah Alasan IBU untuk hidup
Perjuangan mu adalah alasan IBU untuk tetap memanggil TUHAN dalam Doa
Tunjukkan pada anak-anak tiri itu....
Bahwa mereka harus menghargai IBU dan Kamu
Tidak ada seorang pun dapat merendahkan Kita
Apakah perjuangan mu melelahkan?
Mari...IBU peluk...
Mari...IBU peluk...
Dalam pelukanku IBU senandungkan doa dan harapan... TUHAN menyertai perjuangan mu... Ayo Bangkit aNak... Ayo Bangkit ANak... Ikuti matahari....ikuti Matahari... IBU menunggumu kembali anak ku
Salam IBU .......
PESAN
Disini kutulis maksudku
Disini kukatakan pada kawan
Bersiaplah
Tuan boneka mulai menuai nestapa
Krisis ekonomi mulai berpendar
Barangkali aku salah
Tapi mereka katakan benar
Barangkali tuan besar imperialis bosan?
Sampaikan maksudku pada rakyat
Jangan terlena buaian imperialisme
Siap sedia Bangun dirimu Jadikan Papua kuat Sekuat batu karang Runtuhkan semua musuh rakyat
Dan Kita pasti menang!
Jalan Bebas,
Perjuangan mu adalah alasan IBU untuk tetap memanggil TUHAN dalam Doa
Tunjukkan pada anak-anak tiri itu....
Bahwa mereka harus menghargai IBU dan Kamu
Tidak ada seorang pun dapat merendahkan Kita
Apakah perjuangan mu melelahkan?
Mari...IBU peluk...
Mari...IBU peluk...
Dalam pelukanku IBU senandungkan doa dan harapan... TUHAN menyertai perjuangan mu... Ayo Bangkit aNak... Ayo Bangkit ANak... Ikuti matahari....ikuti Matahari... IBU menunggumu kembali anak ku
Salam IBU .......
PESAN
Disini kutulis maksudku
Disini kukatakan pada kawan
Bersiaplah
Tuan boneka mulai menuai nestapa
Krisis ekonomi mulai berpendar
Barangkali aku salah
Tapi mereka katakan benar
Barangkali tuan besar imperialis bosan?
Sampaikan maksudku pada rakyat
Jangan terlena buaian imperialisme
Siap sedia Bangun dirimu Jadikan Papua kuat Sekuat batu karang Runtuhkan semua musuh rakyat
Dan Kita pasti menang!
Jalan Bebas,
REVOLUSI PAPUA
Aku bergerak pagi ini
Kudapati kabar
lanny jaya lapar
55 telah kau ambil dariku
Aku bergerak pagi ini
Kudapati berita
Puncak Jaya masih berduka
97 dimakamkan tanpa nisan
Aku bergerak pagi ini
Kudengar cerita kawan
Lelah aku dengar Jeritan itu
Lelah kubaca kabar itu
Terpekik tapi tertahan
Digul memanggil Libo Oka
REVOLUSI!
Aku Bangkit Setiap 100 Tahun Ketika Rakyat Bergerak! Aku bangkit bersama Rakyat Ketika Rakyat Bersatu Senandungkan Nyanyian Jiwa "Hai, Tanah-ku Papua!"
TRIBUTE UNTUK THEYS
Engkau mulai dilupakan
Engkau yang menoreh begitu dalam sayatan sejarah
Engkau hari ini dipisahkan dari jalinan sejarah yang kau jalin
Jalinan yang telah menebar kabar revolusi dimedan kita
Sejarah t'lah memberimu tempat yang layak bapa
Jika memang engkau dilupakan anak bangsa
Aku tangisi kepergianmu hari ini Bukan sedih Bukan pula amarah dendam Kepergianmu lahirkan anak jaman baru bapa
Bunda t'lah relakan darah juang kami Bunda t'lah restui anak-anaknya Teruskan cita-cita yang kau torehkan
Dengan syair kukenang engkau
Biji telah kau tebar
Buah akan dihasilkan
Ketika kemenangan itu dating.
Aku Bangkit Setiap 100 Tahun Ketika Rakyat Bergerak! Aku bangkit bersama Rakyat Ketika Rakyat Bersatu Senandungkan Nyanyian Jiwa "Hai, Tanah-ku Papua!"
TRIBUTE UNTUK THEYS
Engkau mulai dilupakan
Engkau yang menoreh begitu dalam sayatan sejarah
Engkau hari ini dipisahkan dari jalinan sejarah yang kau jalin
Jalinan yang telah menebar kabar revolusi dimedan kita
Sejarah t'lah memberimu tempat yang layak bapa
Jika memang engkau dilupakan anak bangsa
Aku tangisi kepergianmu hari ini Bukan sedih Bukan pula amarah dendam Kepergianmu lahirkan anak jaman baru bapa
Bunda t'lah relakan darah juang kami Bunda t'lah restui anak-anaknya Teruskan cita-cita yang kau torehkan
Dengan syair kukenang engkau
Biji telah kau tebar
Buah akan dihasilkan
Ketika kemenangan itu dating.
LEPINUS KOGOYA
0 komentar:
Posting Komentar