|
BERJUDUL: ETIKA & MORAL
KELUARGA BESAR
YOMAN YIGIBALOM WENDA WANIMBO
WANDIK LOOD GIRE KOGOYA (YWLGK)
PELAJAR MHS LANI JAYA & TOLIKARA KOTA STUDI JAWA TIMUR MALANG RAYA
PELAJAR MHS LANI JAYA & TOLIKARA KOTA STUDI JAWA TIMUR MALANG RAYA
1.Pengertian Etika dan moral
Istilah etika moral dan moralitas
seringkali di gunakan secara bergatian Meskinpun Etika dan moral tersebut hampir sama , namun
terdapat perbendaan antara kedua nya Sebelum membicarakan perbendaannya, kita
tinjau terlebih dahulu etika dan moral
. Istilah “etika berasal dari yunani Kuno ,ethos .Kata ethos, dalam bentuk
tunggal ruput kebiasaan,adat,watak, perasaan ,sikap,cara berpikir Dii.jadi
secara etemologis “etika”berati ilmu tentang apa yang biasa di lakukan/ ilmu
tentang adat kebiasaan ,jadi etimologi kata etika sama dengan moral yang berati
adat kebiasaan .
Etika merupakan cabang dari filsafat
yang berkaitan dengan studi tentang prinsip_prinsip dan tindakan_tindakan
moral. De George di ikuti oleh kridawati (2004:2)
Menpunyai
banyak arti:tempat tinggal yang biasa,padang Mendefinisikan sebagai berikut
:etika adalah suatu usaha yang sitematis denagan megunakan penalaran untuk
memberikan arti bagi pengalaman- pengalam morol pribadi dan social untuk
menetukan aturan-aturan yang menuntun perilaku manusia.
v Etika, asal kata ettigusette
(perancis), yaitu tata cara dan tatakramayang baik dalam tingkah laku
v
etiket adalah sekumpulan
aturan-aturan kesopanan yang tidak tertulis namun sagat pentig untuk di ketahui
olehsetiap orang yang ingin sukses dalam
perjuangan hidup, persaingan dan pergaulan.
v Etiket, di dukungan oleh berbagi nilai, yaitu :Nilai-Nilan
kepentingan umum Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kembaikan, Nilai- nilai kesejahteraan,
Nilai- nilan kesopanan, haraga menghargai, Nilai diskresi (discretion
=pertimbangan) penuh bikin, mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan
yang dan boleh dikatan /tidak dirasihakan.
Dalam
kamus Bahasa indonesia yang baru (departemen pendidikan dan kebudayaan
1988)dengan membedakan tiga arti:
a)
llmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban morar
b)
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c)
Nilai mengenai benar dan salah yang di anut suatu golongan atau
masyarakat
Dari pengertian di atas dapat dikatakan
bahwa etika berkaitan Dengan proses
yang menjelaskan apa yang benar
dan salah serta menuntun kita bertindak
berdasarkan apa yang kita anggap benar.Etika dan moral hampirsama dan
digunakansaling bergantian
Masalanya kita menyebut suatu tindakan
yang benar secara benar moral sebagai tidakan etis.
Juga sebaliknya kita menjebut kode
perilaku moral sebagi kode etik.
Namun untuk mengetahui perbendaan
etika, moral dan moralitas itu penting
tidak hanya karena
Alasan-alasan filosofit tetapi juga
karena fokusnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Solomon
(dalam kridawati,2004:3) bahwa etika merujuk pada dua hal
yaitu.
1.
Etika berkaitan dengan disiplin ilmu yang menpelajari
tentang nilai- nilai yang anut oleh manusia berserta pembenarannya dan dalam
hal ini etika merupakan salah satu cabang dari filsafat.
2.
Etika merupakan pokok masalahan di dalam disiplin ilmu itu
sendiri yaitu nilai- nilai yang hidup dan hukum- hukum yang mengatur tingkalaku
manusia.
v Moral dalam
pengeriannya yang umum menaruh penekanan kepada karakter dan sifat-
sifat individu yang khusus, diluar ketaatan kepada peraturan . maka moral
merujuk kepada tingkah laku yang bersifat spontan seperi rasa
kasih kemurahan hati, kembenaran jika, dan sebagainya, yang kesemuanya
itu tidak terdapat dalam peraturan- peraturan hukum. Sendangkan moralitas
menpunyai makna yang lebih khusus sebagai bagian dari Etika.
v Moralitas berpokus kepada hukum- hukum dan
prinsip- prinsip yang absrak dan bebas. Orang ya ng menginkari janji yang telah
diucapkannyadapat dianggap sebagi orang yang tidak dapat dipercaya atau tidak
etis tetapi bukan berarti tidak
bermoral, tekananya disini adalah pada unsur keseriusan pelanggaran
yang .
Secara
epistemologis etika, moral dan moralitas memiliki pengertian yang sama namun ketiganya dapat dibedakan. Etika adalah
ilmu pengetahuhan tentang kesusilaan atau moral. Sengkan moral adalah hal- hal
yang mendorong manusia untuk melakukan
tidakan- tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma. Disamping itu etika
lebih banyak dikaitkan dengan prinsip- prinsip moral yang menjadi landasan
bertindak seseorang yang mempunyai profesi tertentu. Sebaliknya moral. Lebih
tertuju pada perbuatan orang secara individual, moral mempersoalkan kewajiban
manusia sebagai manusia. Dengan demikian nampaklah walaupun terdapat terdapat sedikit perbedaan, keterkaintan
antara etika dan moral sangkatlah erat.
Moralitas
dimaksudkan untuk menetukan sampai jauhmana seseorang memiliki dorongan untuk
melaksanakan tindakan- tindakannya sesuai dengan prinsip- prinsip etika dan
moral, Dalam hal ini latar belakang budaya, pendidikan, pengalaman
dan kerakter individu adalah sebagian dari faktor- faktor yang
mempengaruhi tinggat moralitas ini tidaklah di ukur perbedaannya secara hitam
putih, tetapi diukur darikadar/ kuat tidaknya dorongan seseorang itu untuk
mencari kebenaran atau kebaikan. Jadi sekali jadi moralitas berkenaan dengan
nilai- nilai etika dan moral yang terdapat
di dalam hati nurani seseorang beserta internasionalis nilai- nilai itu
dalam dirinya.
2.Pendekatan Dalam Filosofi
Moral
Ada dua pendekatan yang secara umum di
gunakan dalam filosofi moral yaitu:
Ø Pendekatan pertama, disebut
Utilitarianisme yang berpendapat bahwa suatu suatu tindakan itu benar apabila
mendatangkan manfaatkan yang paling benar lagi banyak orang .pandangan penganut
pendekatan ini, tidak ada prinsip- prinsip universal yang dapat dijadikan
pendoman suatu tindakan- tindakan itu sendiri tidak memiliki nilai- nilai
intrisik, tetapi tindakan- tindakan itu hanyamerupakan adat untuk mencapain
hal- hal yang memiliki nilai .Contoh
ketua IPMAPA mengatakan bahwa kota
studi malang haruh ada asrama papua yang permanen tetapi menurut teman- teman
mahasiswah lain menolak karena asrama tersebut tidak bisa menambung mahasiswah
dalam jumlah yang banyak, namun pengadaan asrama sersebut dianggap sebagi
tindakan yang benar. Atau apabila membangun jalan raya yang akan melewati suatu
lingkungan tetentu akan merebot kan beberapa orang tetapi akan memberikan
manfaat yang besar bagi banyak, orang , maka pembangunan jalan raya sersebut
diangap tindakan yang benar.
Ø Pendekatan kedua, adalah pendekatan
Deontology dari kata yunani yang berarti tugas (duty). Menurut pendekatan ini
prinsip- prinsip yamg luas tentang benar dan salah dapat dibentuk dan prinsip-
prinsip ini tidak bergantung pada akibat
suatu tindakan tertentu, penganut pendekatan ini cenderung berfokus pada
tugas- tugas atau tanggungjawab seseorang adalah melakukan sesuatu secara moral
salah tanpa, memberdulikan akibat dari suatu tindakan. Dengan mengunakan
pendekatan Deontology, seseorang Administrator akan bertindak sesuai dengan
prinsip- prinsip moral yang di terima
secara umum, misalnya tentang kejujuran, administrator diharapkan mengatakan kembenaran dengan
menepati janji yang telah diucapkannya dalam hal ini mereka bertindakan bukan
berdasarkan hukum atau kode etika tetapi karen berdasarkan prinsip-
prinsip moral yang diterima secara umum.
Dalam sisuati tertentu tindakan itu dapat dibenarkan sebab konsistem dengan
aturan moral yang di terimah secara
umum, administrator merasa wajib tertindak demikian.
3.Teori Perkembangan
Moral
Pakar Psikologi Lawrence Kohlberg
sebagaimana dikutip oleh kridawati (2004:5) mengemukakan ada tig 3 hal yaitu:
Ø Tingkat prakonvesional adalah
orientasional, pada tingakatan ini anak mulai mengembangkan gagasan- gangasan
tertentu tentang benar dan salah. Mereka menafsirkan berdasarkan akibat- akibat
perbuatan merekaatau kekuasaan fisik orang- orang sekeliling mereka. Pada
tingkat permulaan gagasan- gagasan ini diasosiasikan degan hukuman. Sebagai
tidak taati. Kemudian anak mulai berperilaku dengan cara tertentu untuk
menperoleh hadiah/pujian dari orang tua.
Ø Tingkat konvesional, pada tingkatan ini
orang bertindak secara morol berdasarkan penyusuwaian dengan berbagai standart
atau kovensi di dalam keluarga, kelopok atau bangsa orang berusaha menyesuaikan
diri dengan standar- standar moral yang ada dan secara aktif mendukung serta mempertahankannya.
·
Face pertama, apa yang disebut dengan anak yang baik dan manis. Dalam hal ini kita
menyusuaikan dari dengan harapan- harapan dengan tua,guru atau teman sebaya
dengan norma- norma yang kita belajar di rumah tempat- tempat ibadah atau
sekolah.
·
Face kedua, dalam tingkatan konvensional adalah orientasi
pada hukum dan ketertiban, pada face ini kita mengembangkan orientasi kepada
otoritas dan ketertiban sosial, kita mulai menerima pentingnya hidup sesuai
dengan aturan- aturan konvesi sasil masyarakat. Pada face ini pengertian
tentang tugas dan kehormatan cenderung mendominasi pespektif moral seseorang
kita mengetahui bahwa perilaku tertentu
sudah misalnya: berdusta, menyontek, dan mencuri, apabilah ditanya mengapa,
kita menjawab, karena semua orang tahu perilaku tersebut salah Kembanyakan
orang dewasa tetap berada dalam tingakatan perkembangan moral ini:
Ø Tingkat Pascakonvensional, hanya
sendikit orong dewasa yang mencapai tingkatan ini .pada tingatan ini orang
bertidak sesuai dengan prinsip-prinsip bukan karena seseorang mengatakan haruh
demikian, tetapi karena orang tahu, apa yang membuat prinsip- prinsip bukan
karena seseorang mengatakan harus demikian tetapi karena orang menbuat prinsip-
prinsip itu benar orang. Mendefinisikan prinsip-prinsip moral bagi dirinya
sendirinay sendiri dan memahami bagaimana nilai- nilai tersebut beroperasi
secara bebas dan kelompok atau masyarakat. Pada tingkatan pascakonvensional ada
2 face yaitu:
·
Face pertama, disebut kontrak social atau legilistik (social
contract or legalistic), yang cenderung
bernuansa utilitarian. Orang mengakui hak- hak
individu lain termasuk kepercayaan- kepercayaan dan nilai- nilai yang
dimiliki seseorang dan bagaimana masyarakat terbentuk untuk mendukung hak- hak
itu hasilnya pandangan legilac.
·
Face kedua merupakan tingkatan yang tertinggi dalam
perkembangan moral pada Face ini orang dengan bebas memiliki hidup dengan
serangkaian prinsip- prinsip moral abstrak tertentu seperti keadilan, persamaam
dan penghormatan teradap martabat orang- orang memilih mengikuti
prinsip-prinsip itu bukan karena penghargaan atau hukuman dan bukan pula untuk
memenui harapan- harapan orang lain, karena orang laen paham menaghapa
princip-prinsip itu harus didukung dan besa memilih hidup dengan
standar-standar, sebenarnya yang diikuti seseorang munkin sama pada tingkatan
kedua maupun ketiga, tetapi ada perbedaan penting dalam alasan mengapa dalam
orang menganggap suatu tindakan yang benar atau salah. Apabila anda bekerja
dalam suatu organisasi, anda akan mengetahui bahwa banyak keputusan etis yang
anda ambil berdasarkan salah satu tingkatan perkembangan moral. Sebagai Contoh:
anda munkin mentaati perintah atasan anda agar tidak dipecat, atau anda membeli
suatu barang lewat proses tender dari pada membeli melalui relasi/teman karena
memanag demikian peraturannya.
4. Relativitas Nilai
Moral
0 komentar:
Posting Komentar